Kamis, 05 Juli 2012

The Blue Boys

Tottenham Hotspurs

Jamie kecil senang melihat pertandingan bola,Mr.Howston mulai menyadari adanya keterkarikan Jamie kecil dengan sepakbola.Mr.Howston selalu memberi petunjuk tentang bagaimana cara mengumpan dan through pass melewati musuh.Robbie Howston dulunya bermain di klub Wright United pada tahun 1966.Robbie menempati posisi Wing-Right.Namun,semenjak ia berumur 20 tahun,ia harus meninggalkan hobi sepakbolanya dan mulai mengganti karier untuk msa depannya.Robbie seorang pemain handal yang bisa memainkan formasi Kick n' Rush ala Inggris.Apalagi di tahun 1966,Inggris menang atas Jerman Barat 4-1 dan membuat Inggris juara dunia.Bobby Charlton,Alan Shearer,Geoff Hurst adalah sosok inspirasi buat Robbie.

Seperti biasa,sepulang sekolah,James kecil selalu bermain bola di lapangan rumput tak jauh dari rumahnya.Tak lupa James selalu mengajak sahabatnya.

Kyle Terry,sahabat kecil James,ia anak seorang petani,sementara ibunya telah tiada.Kyle anak terakhir dari 3 bersaudara,kakaknya sulungnya,Cedine Terry sudah menikah dan hidup bersama suaminya di London.Kakak ke-2nya,John Terry masih bersekolah di Wobbin Junior High-School,sementara Kyle sendiri baru berumur 7 tahun lebih tua dari James.

Mark O'Hara Hughes,sahabat ke-2 James.Ibunya seorang perantau dari tanah Italia.Sementara ayahnya,Joseph Hughes berasal dari Bristol.Mark anak seorang pengusaha gandum dan padi,ia termasuk anak yang berkecukupan.Mark adalah anak satu-satunya.Ia juga seorang pemain bola,namun ayahnya sering melarang Mark untuk bergabung dengan klub sepakbola karena,ia ingin Mark meneruskan bisnisnya.

Hari ini,mereke ber-3 bermain bola di dekat rumah Kyle.Tak lupa,mereka mengajak Sean dan Dean Willter untuk menjadi tim mereka."Cobby Blue",nama tim usulan James.Hari ini,mereka bermain bersama anak dari Wobbin.James termasuk ahli mengumpan bola dan Kyle sebagai finisher sering mencetak gol dan membuat tim mereka menang.James kecil melihat matahari sudah setengah terbenam,ia hampir lupa pesan ayahnya.Ia pun berlari dan berlari menuju rumahnya.

"Tepat waktu James,kali kau tidak lupa",jawab Ibunya sambil ia membereskan meja makan dan memasak makanan untuk makan malam.

Tak lama kemudian,Mr.Howston datang dengan hadiah baru untuk James.Baju Klub Tottenham bernomor punggung 9 dan tanpa nama.

"James,ini,ayah diberikan kaos Tottenham milik anak teman ayah yang juga penggemar Tottenham,anaknya sudah dewasa dan mulai mencari pekerjaan,jadi ini untukmu saja James katanya",Mr.Howston menjelaskan.

"Terima kasih ayah,aku senang sekali",ungkap James.

James kecil bisa menghargai ayahnya walaupun ia tidak suka Tottenham.

Seusai makan malam,James dan Mr.Howston pergi menonton pertandingan Tottenham vs QPR.Hasil pertandingan belum bisa ditebak.Hingga menit 80,Tottenham belum mampu mencetak angka.Akhirnya,di menit 87,Djibril Cisse menerima umpan dari Geoffrey Palace dan ia menyundul bola hingga membuat kiper QPR kebingungan.Tottenham memimpin skor 1-0 hingga laga usai.

"Ayah,kenapa tadi Howard Timmer gagal mengeksekusi penalti?",tanya James.

"Mungkin,ia kurang berani,karena dalam penalti,otak,kekuatan dan mental sangat dibutuhkan untuk menghadapi kiper lawan",balas ayahnya.

"Kalau begitu,mentalku harus kuat dan berani dong,yah?"

"Hahaha,itu baru putraku",Mr.Howston tersenyum kecil melihat pernyataan James.

Mereka pun pulang kembali kerumah dengan hati yang gembira.

To Be Continued


Tidak ada komentar:

Posting Komentar